Mending aerox atau mx king?

 



🏍️ Aerox vs MX King: Dua Gaya, Dua Dunia, Satu Tujuan — Kecepatan dan Gaya Hidup


Dunia otomotif roda dua selalu menawarkan pilihan menarik bagi para penggemarnya. Di segmen motor sport dan skuter premium, dua nama dari Yamaha sering menjadi bahan perdebatan: Yamaha Aerox 155 dan Yamaha MX King 150. Keduanya sama-sama tangguh, sama-sama bergaya sporty, dan sama-sama disukai anak muda. Namun, keduanya memiliki karakter yang sangat berbeda. Aerox hadir sebagai skuter matic sporty dengan teknologi modern, sementara MX King adalah motor manual tipe underbone yang kuat dan agresif. Lalu, manakah yang lebih baik? Mari kita kupas secara mendalam.



---


1. Desain dan Tampilan


Dari segi desain, keduanya memiliki aura sporty yang kuat, tetapi dengan pendekatan yang berbeda.


Yamaha Aerox tampil seperti skuter balap. Bentuk bodinya besar dan tegas, dengan garis desain tajam yang memberikan kesan agresif. Lampu depan LED ganda yang menyerupai mata elang menambah kesan futuristik. Aerox juga memiliki bodi lebar dan jok tebal, memberikan kenyamanan saat dikendarai maupun dibonceng. Di bawah joknya terdapat bagasi luas yang bisa menampung helm half-face atau barang kecil lainnya—sesuatu yang tidak mungkin kamu temukan di motor bebek manual.


Sementara itu, MX King lebih mengusung gaya motor sport underbone. Desainnya ramping, ringan, dan terinspirasi dari motor balap seperti YZF-R15. Lekukan bodinya tajam, dengan tangki semu dan lampu depan LED yang gagah. Rangka underbone-nya membuat motor ini terasa lebih kencang dan stabil saat melaju cepat. Dari tampilan, MX King cocok bagi pengendara yang suka motor berpenampilan “racer sejati”.


Kesimpulannya, Aerox cocok untuk kamu yang ingin tampil modern dan stylish, sedangkan MX King lebih pas bagi yang ingin aura motor balap sejati dengan kesan gagah dan lincah.



---


2. Mesin dan Performa


Bagian ini adalah faktor paling menentukan.


Yamaha Aerox 155 dibekali mesin 155 cc SOHC, berpendingin cairan, dan sudah dilengkapi teknologi VVA (Variable Valve Actuation). Teknologi ini membuat torsi tetap kuat di putaran bawah, tetapi tenaga tetap besar di putaran atas. Tenaga maksimal Aerox sekitar 15,1 horsepower (hp) dengan torsi 13,8 Nm. Mesin ini dipasangkan dengan transmisi otomatis CVT (Continuously Variable Transmission), sehingga kamu cukup gas dan rem tanpa perlu memindah gigi.


Sedangkan MX King 150 menggunakan mesin 150 cc SOHC berpendingin cairan. Tenaga yang dihasilkan sekitar 15,3 PS dengan torsi 13,8 Nm, angka yang sangat mirip dengan Aerox. Namun karena MX King menggunakan transmisi manual 5 percepatan, tenaga bisa disalurkan lebih langsung ke roda, membuatnya terasa lebih responsif dan “galak”. Akselerasi dari diam ke kecepatan tinggi pun bisa lebih cepat tergantung skill pengendara.


Jadi, secara tenaga, keduanya imbang. Bedanya adalah Aerox unggul di kemudahan dan kepraktisan, sedangkan MX King unggul di kontrol dan sensasi sporty.



---


3. Kenyamanan Berkendara


Kenyamanan menjadi hal penting, terutama jika motor digunakan harian.


Aerox menawarkan posisi duduk tegak dan ergonomis khas skuter matic. Joknya lebar, empuk, dan tinggi sekitar 790 mm, cukup nyaman bagi pengendara maupun penumpang. Suspensinya cukup lembut di jalanan kota, dan bagasinya luas bisa menampung barang bawaan kecil. Namun karena bodinya besar, Aerox bisa terasa berat bagi pengendara bertubuh kecil, dan agak sulit bermanuver di jalan sempit.


MX King, sebaliknya, lebih rendah dan ringan. Tinggi joknya sekitar 780 mm, posisi duduknya sedikit menunduk, memberi kesan sporty. Suspensinya agak keras, tapi itu membuatnya stabil di kecepatan tinggi dan saat menikung. Kekurangannya, tidak ada bagasi, dan posisi boncenger agak tinggi sehingga kurang nyaman untuk perjalanan jauh berdua.


Kalau kamu sering melewati macet dan stop-and-go, Aerox jelas lebih nyaman karena tinggal gas-rem tanpa perlu oper gigi. Tapi kalau kamu suka perjalanan panjang dan jalan terbuka, MX King lebih seru karena sensasi manualnya memberikan kendali penuh.



---


4. Konsumsi Bahan Bakar dan Perawatan


Dalam hal efisiensi, keduanya relatif irit, tapi ada perbedaan kecil.


Aerox dengan mesin 155 VVA punya konsumsi bensin sekitar 38–45 km/l, tergantung gaya berkendara. Karena menggunakan sistem CVT, Aerox butuh perawatan rutin pada belt, roller, dan oli gardan. Biayanya sedikit lebih tinggi dibanding motor manual biasa.


Sementara itu, MX King memiliki efisiensi mirip, yaitu sekitar 40–48 km/l. Perawatan lebih sederhana karena masih menggunakan rantai dan kopling manual. Komponen seperti kampas kopling dan rantai relatif murah dan mudah diganti. Namun, karena sistemnya manual, kamu harus disiplin mengganti oli secara rutin agar performa tetap terjaga.


Secara umum, MX King sedikit lebih irit dan murah perawatan, sementara Aerox lebih praktis namun biaya servis bisa sedikit lebih tinggi.



---


5. Teknologi dan Fitur


Aerox unggul jauh dalam hal fitur modern. Model terbarunya sudah dilengkapi:


Smart Key System (keyless) dengan answer back system,


Stop & Start System untuk menghemat bahan bakar,


ABS (Anti-lock Braking System) di varian premium,


Speedometer digital full LCD,


Socket charger untuk HP, dan


Konektivitas Y-Connect (bisa terhubung ke smartphone untuk melihat data perjalanan, konsumsi bensin, dan notifikasi).



Sementara MX King menawarkan kesederhanaan. Fitur digital speedometer-nya lengkap dan modern, tetapi belum punya konektivitas smartphone. Remnya masih konvensional tanpa ABS, meski performa pengeremannya tetap baik.


Jadi, jika kamu penggemar teknologi dan kenyamanan modern, Aerox jauh lebih lengkap. Namun kalau kamu lebih suka motor yang simpel, ringan, dan fokus ke performa, MX King cukup memadai.



---


6. Handling dan Performa Jalan


MX King unggul dalam hal handling. Bobotnya lebih ringan dan menggunakan ban depan 90/80-17 serta ban belakang 120/70-17, membuatnya stabil di kecepatan tinggi. Sistem kopling manual memberi kendali penuh atas akselerasi, terutama saat menikung dan di jalan berkelok. Motor ini sering disebut sebagai “bebek super” karena sensasi berkendaranya mirip motor sport.


Aerox, meskipun berat, punya stabilitas yang baik berkat ban lebar dan suspensi kuat. Posisi setangnya lebih tinggi, membuat pengendara tidak cepat lelah. Tapi karena bodinya besar dan panjang, manuver di tikungan tajam atau gang sempit sedikit lebih sulit dibanding MX King.


Jadi, kalau kamu suka ngebut di jalan lurus dan ingin kenyamanan skuter besar, Aerox cocok. Tapi kalau kamu hobi menikung, touring, atau bermain kecepatan manual, MX King terasa lebih “hidup”.



---


7. Biaya dan Nilai Jual


Harga baru Aerox 155 Connected saat ini berkisar Rp 27–30 juta, tergantung varian (Standard, Connected, ABS). Sementara MX King 150 dijual sekitar Rp 25–28 juta. Selisih harga keduanya tidak jauh, namun Aerox sering lebih mahal karena fitur lengkap.


Dalam hal nilai jual kembali, keduanya stabil karena sama-sama populer. Aerox lebih cepat laku karena banyak dicari pengguna harian, sedangkan MX King punya pasar kuat di kalangan anak muda dan penggemar motor manual sporty.



---


8. Karakter Pengguna


Setiap motor punya “jiwa” dan karakter pengendaranya sendiri.


Aerox cocok untuk:


Pengguna yang tinggal di kota besar dan sering menghadapi kemacetan.


Mereka yang ingin tampil stylish, modern, dan ingin motor yang praktis.


Pengendara yang mengutamakan kenyamanan dan fitur canggih.


Cocok juga untuk wanita atau pemula yang tidak ingin repot oper gigi.



MX King cocok untuk:


Pengendara yang suka performa dan sensasi motor manual.


Mereka yang sering touring, jalan jauh, atau ingin akselerasi spontan.


Orang yang ingin tampil sporty dan agresif.


Cocok untuk pria muda yang suka tantangan di jalan.





---


9. Kesimpulan Akhir


Tidak ada jawaban mutlak tentang mana yang lebih baik, karena Aerox dan MX King berada di dua dunia yang berbeda.


Jika kamu mencari motor harian yang nyaman, modern, dan praktis, maka Yamaha Aerox 155 adalah pilihan terbaik. Ia menawarkan fitur canggih, desain elegan, dan kenyamanan tinggi. Cocok untuk penggunaan di perkotaan dan perjalanan santai.


Namun, jika kamu lebih suka kendali penuh atas mesin, sensasi kecepatan manual, dan gaya sporty sejati, maka Yamaha MX King 150 lebih cocok. Ia memberikan perasaan berkendara yang lebih “hidup” dan menyenangkan, terutama bagi mereka yang menikmati adrenalin.



Singkatnya:


> Aerox adalah kenyamanan modern, MX King adalah semangat balap tradisional.




Keduanya sama-sama hebat, tinggal kamu pilih berdasarkan kbutuhan dan kepribadianmu:

Apakah kamu tipe yang ingin “tinggal gas dan gaya”, atau tipe yang ingin “menguasai mesin sepenuhnya di setiap tikungan”?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Honda gl100 atau cepek

Honda Megapro